PURWOKERTO – Setiap desa di Banyumas diminta untuk menganggarkan subsidi pangan kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan langsung Bupati Banyumas Bpk. H. Achmad Husein kepada seluruh kades dan camat yang hadir di Pendopo Si Panji, Kamis (27/10) kemarin.
Padahal jika dibandingkan dengan indek pembangunan manusia (IPM), Kabupaten Banyumas memiliki IPM yang tinggi dibandingkan daerah lain, bahkan di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah.
“Subsidi pangan dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah konsumsi di Banyumas, yang menjadi salah satu indikator utama dalam survei kemiskinan,” katanya.
Menurutnya, standar atau indikator kemiskinan masih rancu dan perlu diperjelas. Jika melihat dari konsumsi masyarakat di Banyumas, sejauh ini sudah cukup baik. Garis kemiskinan di Banyumas juga cukup besar yaitu Rp 332 ribu. Namun jumlah itu bukan dari segi pendapatan, melainkan konsumsi sehingga rata-rata penduduk Banyumas dikatakan miskin karena konsumsinya sedikit.
“Di bidang lain, seperti angka pengangguran, tingkat pendidikan, dan jaminan kesehatan masyarakat sebenarnya sudah baik, namun karena konsumsinya sedikit, maka masih dikategorikan miskin,” jelasnya.
Berkaitan dengan itu, maka Bpk. Husein meminta pemerintah desa untuk segera menganggarkan subsidi pangan tersebut. Tidak hanya bulan tertentu saja, tetapi terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Meski demikian, pemerintah kabupaten juga akan terus menggenjot distribusi sembako dan beras, khususnya kepada daerah yang dinilai masih kekurangan. (bay/sus), (edited : /kirso)
Sumber: Radar Banyumas